Tentang Menyimpan Ruang di Hati untuk Masa Lalu

 Tonton Sunshine disini
Series Sunshine dari Viu 

Karena menyimpan ruang di hati untuk masa lalu itu bahan pembelajaran, bukan pelarian ataupun hasrat ingin balikan 

Akhir Mei kemarin, ada series Viu originals terbaru berjudul Sunshine. Series ini bercerita mengenai Langit, seorang papa muda, yang bercerita kepada anaknya mengenai memori tentang empat wanita yang pernah menjalin hubungan dengannya dan masih tersimpan di ruang-ruang hatinya.

Yang menarik dari tiap episode di kisah ini adalah bagaimana penonton dibawa untuk melihat bagaimana si tokoh jatuh cinta dengan tiap karakter masa lalunya. Bagaimana tiap Langit menceritakan kisahnya pada si anak, ia jadi senyum-senyum sendiri atau malah menunjukkan raut muka sedih saat ingat rasanya patah hati.

Lalu timbul pertanyaan, Langit nggak move on apa gimana? apa Langit masih ada perasaan sama mereka semua? 

Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita bahas apa itu menyimpan ruang di hati 

1. Tentang ruang di hati 


Photo by Roman Kraft on Unsplash

Tiap orang yang benar-benar jatuh cinta tidak mungkin 100% melupakan kenangan masa lalunya, baik memori baik seperti bagaimana ia bisa jatuh cinta, sampai memori pahit tentang putus cinta. 

Nah, menyimpan ruang di hati ini saya definisikan sebagai bagaimana kamu tidak berusaha untuk melupakan mati-matian segala hal tentang masa lalu itu, melainkan kamu mengakui bahwa kamu punya kenangan bersama mantan pasangan kamu, kamu pernah berbagi pengalaman hidup dengannya, dan kamu menerima itu sebagai memori yang akan selalu ada bersamamu, tanpa menghilangkan fakta bahwa kamu harus melanjutkan hidup. Bahwa kamu mampu untuk jatuh cinta dan berada di hubungan yang lebih baik lagi. 

Kita pakai perumpamaan untuk menjelaskan proses menyimpan masa lalu di hati yang sehat ya. Ibaratkan hatimu adalah kamar, nah mungkin saja memori tentang mantan kekasih atau mantan gebetanmu itu kamu simpan di salah satu kotak yang terkunci di lemarimu. Saat kamu merapikan kamarmu, tak jarang kotak itu tersentuh. Mungkin kamu juga tergoda untuk membuka kotak tersebut untuk sementara waktu, melihat apa saja yang ada disana, lalu menutupnya kembali. Setelah menutup kotak, kamu pun melanjutkan kegiatanmu (mis. si bebersih kamar itu).

Jumlah penyimpanan ruang di hati ini berbeda-beda setiap orang, tergantung dari seberapa banyak ia benar-benar jatuh cinta dan sedalam apa pengalaman jatuh cinta itu merubah hidupnya. Punya ruang yang banyak bukan berarti kamu player ya. Mohon dicatat!

2. Punya ruang di hati untuk masa lalu itu baik bagimu!

Photo by Corey Agopian on Unsplas


Jangan menghindar, karena ia tidak bisa dihindari 


Menurut penelitian Psikolog Cathy Cox dan teman-temannya dari Texas Christian University, rata-rata orang bisa tiba-tiba mengenang masa lalunya beberapa kali dalam seminggu, bahkan jarang yang hanya cuma sekali sebulan! Memori itu bisa muncul saat kamu melewati tempat favorit kamu dan mantan kamu saat kencan, atau bahkan sesimpel saat kamu mau tidur. Yakin masih ngaku nggak punya ruang di hati untuk masa lalumu?

Eits, jangan memaksakan diri untuk lupa akan semua hal! Semakin kamu coba lupa, ia akan masuk ke alam bawah sadarmu, misalnya dalam mimpi atau dalam lamunan. Menurut Cox, punya ruang di hati dan kadang membukanya dapat meningkatkan mood baik kamu (misalnya kayak si Langit yang senyum-senyum saat cerita cinta pertamanya), meningkatkan self-esteem kamu (bahwa kamu pernah berada di dalam hubungan yang membuat kamu lebih strong atau lebih bijak), dan juga membentuk kamu menjadi pribadi yang lebih kaya akan pengalaman hidup.

Dari pengalaman pribadi saya, ruang hati di masa lalu saya juga mengajarkan saya untuk bersyukur dengan keadaan saya sekarang. Menjadi pembelajaran untuk membawa saya dan pasangan dalam bertumbuh bersama dan menghindari hal-hal yang telah terbukti gagal sebelumnya. Misalnya ya, saya ingat bahwa saya dan mantan saya kalau marahan tidak dibicarakan tetapi didiamkan saja sampai lupa. Nah dengan pembelajaran itu, saya mengingat bagaimana tidak enaknya saat masalah menumpuk dan pecah layaknya bom waktu. Dari situlah saya belajar untuk berkomunikasi secara efektif dan juga bersyukur karena telah melewati hal tersebut sebelumnya.

3. Kamu dan pasangan berhak menyisakan ruang di hati untuk masa lalu

Photo by Radu Florin on Unsplash
Karena masa lalu itu pengingat bahwa kalian telah menjadi pribadi yang lebih kuat

Nah yang terakhir, jangan merasa bersalah jika kamu masih punya kenangan masa lalu yang hidup bersamamu. Kuncinya satu, kenangan itu tidak boleh mengganggu kehidupanmu yang sekarang, terutama mengganggu hubunganmu dengan pasangan (misalnya. membanding-bandingkan hal positif mantan dan menuding si pacar tidak memberi hal yang sama. Psst, itu dihitung kekerasan emosional loh!). Kamu tetap punya ruang di hati dan tetap move on! 

Sebaiknya, jangan larang pasanganmu juga untuk punya masa lalu. Well, kadang cemburu itu wajar, misalnya kamu iri dia pernah jalan-jalan ke tempat X sama mantan pacarnya. Akui saja bahwa kamu iri. Tapi jangan lupa bahwa kamu pun masih punya banyak waktu untuk membuat memori yang tak kalah seru dengan pasangan! Biarlah ia menyimpan masa lalunya dan terkadang mengingatnya untuk menjadikan kalian pasangan yang lebih harmonis!

Love,
Sartika


Referensi 

Cox, C. R., Kersten, M., Routledge, C., Brown, E. M., & Van Enkevort, E. A. (2015). When past meets present: The relationship between website‐induced nostalgia and well‐being. Journal Of Applied Social Psychology, 45(5), 282-299. doi:10.1111/jasp.12295

Why we think about our exes and why its not a bad thing. (2015, 14 June). Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/fulfillment-any-age/201507/why-we-think-about-our-exes-and-why-its-not-bad-thing




Comments