Jomblo = Kesepian?


Lonely, I'm Mr. LonelyI have nobody for my ownI am so lonely, I'm Mr. LonelyWish I had someone to call on the phone- Bobby Vinton, Mr Lonely 

 Kapan terakhir kali kamu kesepian? 

Akhi-akhir ini, saya sering melontarkan pertanyaan di atas pada teman-teman saya, baik yang jomblo maupun yang sudah punya pasangan. Tebak siapa yang paling sering merasakan kesepian?

Yang jomblo? Tidak, jawabannya dua-duanya

Jawaban teman-teman saya membuat saya tertarik untuk mencari lebih jauh mengenai fenomena kesepian ini.

Ada penelitian dari Dr Benjamin Le  yang menarik. Beliau meneliti 1100 pasangan yang sudah menikah untuk waktu yang lama. Dari penelitiannya, ia melihat bahwa pasangan dengan kualitas hubungan yang tidak memuaskan (seperti kurang komunikasi, sering cekcok, atau kebutuhan yang tidak terpenuhi di hubungan) justru sering merasakan kesepian. Tak hanya itu, kesepian sendiri akan 'menular' ke pasangannya. Sehingga baik suami atau istri sama-sama merasakan kesepian.

Well, it can be concluded that simply being married does not make people immune from loneliness. 

Oke, alasan utama jomblo merasakan kesepian adalah tidak ada rutinitas untuk berbagi secara eksklusif dengan seseorang. Tetapi satu sisi, jomblo juga punya kebebasan lebih dibandingkan yang punya pasangan untuk bersosialisasi dan memaintain hubungan dengan orang sekitar, yang mana sama signifikannya dengan hubungan dengan pasangan.

Seorang peneliti psikologi bernama Juliana Breines mengatakan bahwa baik hubungan sosial maupun hubungan dengan pasangan sama-sama penting untuk mengatasi kesepian. Jadi, dua-duanya wajib ada untuk melengkapi satu sama lain.

Sebagai kesimpulan, berikut langkah anti kesepian dari saya :

1. Temukan siapa kamu (tujuanmu, nilaimu, serta kelebihan dan kekurangan diri) 
2. Cintai dirimu sebelum mencintai orang lain.
3. Temukan orang-orang yang akan mendukung dan selaras dengan tujuanmu tersebut, baik hubungan sosial (rekan kerja dan teman) maupun pasangan
4. Bangunlah hubungan yang sehat, dimana kamu bisa saling memahami dan saling menghargai

Dan saya bisa prediksi, kamu pun jauh dari kesepian!


Sebagai penutup artikel ini ada satu quite yang saya sangat suka dan relevan!

Love, 
Sartika

Sumber : 

Breines, J. (11 Maret 2014). Are some social ties better than others? Greater good magazine.  Diakses dari https://greatergood.berkeley.edu/article/item/are_some_ties_better_than_others
Le, B. (22 September 2017). We grow up together but feeling lonely. Psychologytoday. diakses dari http://www.scienceofrelationships.com/home/2017/9/22/we-grow-older-together-but-lonely.html

Comments