Jodoh; Determinisme atau Free Will?

source: pinterest

"Jodoh itu di tangan Tuhan"
"Jodoh itu pilihan" 

Dari kedua premis di atas, mana yang paling sesuai dengan kepercayaanmu?

Keadaan serba pasti (atau yang disebut determinisme) seperti kalimat pertama atau keadaan yang penuh kebebasan untuk memilih (free will) seperti kalimat kedua?

Menurut saya, kedua premis tersebut sama-sama benar.

Lah kok?

Begini, kamu itu bebas untuk berinteraksi sama siapa aja, bahkan bebas memilih mau nikah sama siapa (secara ekstrimnya kalau kamu nggak mau nikah sama orang itu, kamu bisa melakukan 'hal-hal buruk' kayak pura-pura mati di tempat). Ini free will nya kamu.

Determinismenya, gerak kamu itu ada labirinnya, Entah batas labirin itu berupa norma sosial, orang-orang di sekitar (sebut saja orang tua kamu dan calon pasangan), dan juga kuasa Tuhan. Batas-batas ini ada dan melahirkan suatu jalan cerita. Kamu bebas lari-lari di labirin itu, tapi ya labirin itu nggak bisa kamu terobos.

Untuk lebih simpel, coba kita bayangkan cari jodoh kayak main game ya:
  1. Si pencipta game (Tuhan) udah ngerancang beberapa ending cerita dari game hidup kamu. Ending cerita itu yang pilihannya terbatas (ini determinisme-nya). Misalnya kamu dikasih pilihan opsi 5 ending jodoh kamu siapa (termasuk ending nggak dapet jodoh sama sekali :p)
  2. Free will kamu adalah kebebasan untuk bergerak. Tiap kamu gerak, probabilitas kamu ke jodoh A,B,C,D,E akan selalu berubah-ubah sesuai sama rancangan game
  3. Di game itu, tiap opsi yang kamu ambil akan melahirkan opsi-opsi selanjutnya yang jadi alur cerita hidup kamu, entah nanti ada opsi yang menimbulkan konflik dan jalan kamu dibelokkin atau ada opsi yang jalannya lancar untuk sampai ke garis finish (sebut saja pernikahan). Kamu memang nggak akan tahu hasil akhir sebelum kamu namatin gamenya. 
Jadi, jodoh itu nggak semerta-merta terberi, tapi kamu juga harus 'jalan' untuk menentukan kamu mau dapat alur cerita yang mana.

Nah, probabilitas ini adalah pertemuan antara free will dan determinisme-nya. Kamu yang milih jalan cerita yang sudah disediakan.

Bicara soal probabilitas, pasti nggak jauh-jauh dari Matematika. Dr Peter Brankus, salah satu dosen di University of Warwick, secara 'iseng' ngambil hikmah dari teori probabilitas manusia berkomunikasi sama Alien untuk nyimpulin kenapa dia lama banget ngejomblo.

Menurut dia, jodoh itu tergantung banget sama beberapa faktor kesediaan calon pasangan, gimana yang kamu cari, sama probabilitas keberhasilan kamu ngedeketinnya. Singkatnya, dia ngerumusin dari sekian ratus ribu cewek di London, potensi jodohnya dia cuma 26 orang! Karena dia udah tahu dia dikasih 27 opsi ending cerita nyari jodoh (opsi tambah 1: nggak dapet jodoh sama sekali), dia nggak nyerah begitu aja. Beberapa tahun kemudian, dia berhasil menemukan jodohnya dan menikah.

Nah pertanyaan selanjutnya, jalan mana yang mau kamu pilih dalam game cari pasangan ini?


Love,
Ika

Sumber :

Brancus, P. (2010). Why i 
don’t 
have 
a 
girlfriend:
 An
 application 
of 
the 
Drake 
Equation 
to 
love 
in 
the
UK
.

Comments