Menjadi Alpha Woman Tanpa Takut Jadi Perawan Tua

Jangan berhenti mengejar impianmu hanya karena takut tak didambakan laki-laki

sumber : pinterest.com




Sarah adalah seorang wanita single berusia 26 tahun yang sedang dirundung kegalauan. Ia menjabat sebagai seorang asisten manager di sebuah perusahaan ternama, yang tentu saja menggajinya dengan jumlah cukup banyak. Berkat performanya, ia akan diberangkatkan ke Amerika untuk S2 oleh perusahaannya, kesempatan yang sangat jarang datang. Akan tetapi muncul keraguan di hatinya mengingat ia belum memiliki pasangan hidup saat ini. Apalagi orang tuanya memberi nasihat untuk memikirkan ulang rencana S2-nya, karena laki-laki akan takut dan mundur duluan apabila mengetahui status calon pasangannya lebih dari laki-laki tersebut.


Pada kasus teman saya di atas, cita-citanya untuk maju sebagai wanita karier justru menjadi dilema untuk kehidupan percintaannya. Ia takut kesuksesannya dijadikan rambu ‘stop’ untuk laki-laki yang mendekatinya. Apakah ada diantara kamu yang juga mengalaminya sekarang? Mari kita bahas masalah ini beserta solusinya
Sebagai wanita lajang, pilihan untuk mengejar karir dan menjadi alpha woman bukanlah pilihan mudah, apalagi dengan adanya stereotipe negatif bahwa wanita seharusnya hanya mengurus ‘kasur’ dan ‘dapur’. Menurut mitos, tipe wanita ini tidak sebaik ibu rumah tangga. Ia akan sibuk di karirnya dan tidak peduli keluarga, bahkan ia akan berani menginjak harga diri suaminya. Padahal, sungguh tidak adil untuk menjadikan status calon istri yang mengejar karir maupun istri yang menjadi ibu rumah tangga sebagai indikator baik buruknya seorang perempuan dalam menjalankan peran sebagai seorang istri maupun seorang ibu.

Menurut pakar teori evolusi yang bernama David Buss, laki-laki memang memiliki ego yang tinggi untuk membuktikan superioritasnya. Laki-laki ingin untuk merasa jantan dan dibutuhkan. Implikasinya, laki-laki akan tidak nyaman apabila ia dikalahkan oleh perempuan, termasuk dalam karir maupun dalam edukasi. Ya, saya tidak bisa berbohong jika laki-laki memang memiliki keinginan untuk lebih dominan dari perempuan
Lalu apakah saya tidak boleh menjadi alpha woman ?

Menurut saya, menjadi pasangan yang baik bukan berarti kamu harus terpaksa memendam ambisimu ataupun juga harus membuat generasi ‘suami takut istri’. Tenang, saya punya beberapa tips untuk memenuhi keinginanmu menjadi alpha woman  dan tetap memenuhi kebutuhan laki-laki akan egonya.


1. Layaknya walkie-talkie, kamu juga harus satu frekuensi dengan calon pasangan












sumber : dreamtime.com

Kakak saya adalah salah satu contoh alpha woman yang berhasil memiliki hubungan harmonis dengan suami walaupun secara karir kakak saya lebih sukses. Menurut kakak saya, kuncinya adalah satu, samakan ekspektasi akan peran masing-masing di hubungan. Bicarakan tentang  ekspektasi terhadap hubungan, harapan terhadap pasangan, serta peran yang kamu inginkan dalam hubungan tersebut. Dengan menyamakan frekuensi hubungan, baik kamu maupun pasangan kamu lebih siap menjalani peran yang diinginkan.

2. Tunjukkan bahwa kamu membutuhkan kehadiran calon pasanganmu












sumber : yimg.com

Salah satu cara yang bisa kamu gunakan adalah dengan mematahkan stigma bahwa alpha woman adalah sosok yang arogan dan semena-mena. Tentu saja cara mematahkan stigma tersebut dengan tidak melakukannya. Kamu tidak boleh melupakan kebutuhan laki-laki untuk merasa ‘jantan’. Buat ia merasa berharga dengan kalimat terimakasih saat ia memberikan bantuan  ataupun pujian tulus apabila ia telah mencapai sesutu. Perlakuan simpel seperti menanyakan harinya pada saat ia pulang kerja maupun memberikan pijatan jika ia terlihat stres juga sangat berarti buatnya.


3.  Pahami bahwa calon pasanganmu tetap akan menjadi kepala rumah tangga kelak













sumber : balleralert.com

Menurut saya, kamu tetap bisa dominan di pekerjaan tetapikamu perlu untuk menurunkan sedikit egomu dalam hubungan. Mengapa begitu? kembali lagi karena kita harus melihat kebutuhan laki-laki untuk memegang kontrol, Buatlah ia merasa bahwa ia dibutuhkan, misalnya dengan meminta ia membuat keputusan seperti pilihan aktivitas kencan maupun pilihan film di bioskop. Dengan kamu membiarkan ia memilih, secara simbolis kamu menunjukkan bahwa ialah kepala dari hubungan kalian. Walaupun begitu, kamu juga tetap bisa memberikan pendapat dan membiarkan ia memutuskan dengan masukkan darimu.

4. Meminta pertolongan untuk aktivitas yang ‘Laki’ banget.










Sumber : Kaskus.com 


Meminta pertolongan pada pasangan tidak selalu merepotkan pasangan, tetapi juga dapat membuat pasangan merasa berharga dan dibutuhkan. Mintalah pertolongan akan hal-hal yang maskulin, misalnya mengenai kendaraan yang sulit distarter, cara membaca peta, atau mengenai genteng yang bocor. Setelah ia memberikan pertolongan jangan lupa untuk berterimakasih dan sesekali mengungkapkan betapa terampil dirinya dalam bidang tersebut.

5. Jangan sungkan melakukan aktivitas ala calon istri yang baik










sumber : hipwee.com

Selain meminta pertolongan, kamu bisa memberikan act of service seperti  memasak makanan favoritnya saat hari libur, bermain dengan adik atau keponakannya, dan juga melakukan aktivitas bersama orang tuanya. Dengan melakukan kegiatan tersebut, kamu menunjukkan bahwa kamu juga mampu menjadi istri, calon ibu, dan juga calon mertua yang baik bagi keluarganya kelak. Tenang, dengan melakukan hal tersebut bukan berarti status alpha woman kamu hilang kok.


Secara garis besar, kunci utama untuk menjadi Alpha Woman yang sukses baik karir, pendidikan, maupun percintaan adalah dengan tetap menghargai calon pasangan kita. Tunjukkan padanya bahwa alpha woman juga bertanggung jawab dan bisa memenuhi kewajiban sebagai istri yang baik kelak. 



 
sumber : pinterest.com 

Love, 
Ika

Comments